Jumat, 10 Januari 2014

Masjid Agung Pondok Tinggi

Mesjik Agung Pondok Tinggi
Mesjik Agung Pondok Tinggi
Masjid Agung Pondok Tinggi terletak di Desa/kelurahan Pondok Tinggi, Kecamatan Sungai Penuh, Kota Sungai Penuh, Propinsi Jambi. Secara astronomis berada pada koordinat 01º04’15” LS dan 101º01’32” BT.
denah mesjid agung pondok tinggi
Masjid Agung Pondok Tinggi didirikan pada hari rabu pada tanggal 1 Juni 1874, dipilihnya pada hari rabu ini menurut adat setempat merupakan hari terbaik mendirikan rumah/ bangunan, semula Masjid Agung Pondok Tinggi dinamakan Masjid Pondok Tinggi karena Bung Hatta (Wakil Presiden RI) berkunjung ke Sungai Penuh menyebut Masjid Agung maka sampai sekarang masjid disebut dengan Masjid Agung Pondok Tinggi
Profil Mesjid Agung Pondok Tinggi
Masjid Agung Pondok Tinggi merupakan salah satu masjid kuno dengan arsitektur khas nusantara, beratap tumpang dan berkontruksi kayu. Demikian halnya pada interior masjid berupa dinding-dinding dan tiang kayu yang didominasi dengan ukiran khas Kerinci, motif sulur-suluran, hiasan geometris, dan pada bagian lain dinding juga terdapat ukiran terawangan yang juga berfungsi sebagai fentilasi udara.  Di dalam masjid juga tersimpan sebuah bedug larangan yang cukup panjang lebih dari 5 meter. Menurut adat masyarakat Kerinci fungsinya adalah dibunyikan sebagai sarana komunikasi untuk berkumpul atau menandai peristiwa tertentu.
Masjid Agung Pondok Tinggi berdenah bujur sangkar dengan ukuran 30 x 30 m dan memiliki atap berbentuk tumpang 3 (tiga). Pada bagian atasnya terdapat mustaka yang puncaknya dihias dengan bulan sabit dan bintang. Dinding masjid terbuat dari kayu dan dihias dengan ukiran motif flora dan mempunyai kisi-kisi yang berfungsi sebagai ventilasi. Pada setiap sudut dinding terdapat hiasan motif sulur-suluran. Sedangkan lantai masjid terbuat dari ubin.
Masjid ini mempunyai 2 buah pintu masuk berdaun ganda yang berhiaskan ukiran motif tumpal dan sulur-suluran. Di dalam masjid terdapat 36 buah tiang kayu berbentuk segi delapan dan berhiaskan ukiran motif tumpal dan sulur-suluran. Tiang-tiang tersebut dikelompokkan menjadi 3, yakni kelompok 1 terdiri atas 4 buah tiang berdiameter 0,90 m yang terletak di tengah-tengah ruang utama masjid. Kelompok 2 terdiri atas 8 buah tiang berdiameter 0,65 m yang mengelilingi tiang kelompok 1. Kelompok 3 terdiri atas 24 buah tiang berdiameter 0,65 m yang mengelilingi tiang kelompok 2.
Mihrab masjid terletak di sebelah barat, berdenah persegi panjang dengan ukuran 3,10 x 2,40 m. Pada bagian depan mihrab terdapat bentuk lengkung yang dihias dengan ukiran motif geometris dan sulur-suluran, serta tempelan tegel keramik.
Keunikan lain dari masjid ini adalah tempat muadzin mengumandangkan adzan terletak di atas tiang utama masjid. Untuk mencapainya dihubungkan dengan tangga berukir motif sulur-suluran dan diakhiri sebuah panggung kecil berbentuk bujur sangkar yang berukuran 2,60 x 2,60 m dikelilingi pagar berhias ukiran motif flora. Panggung kecil inilah yang merupakan tempat muadzin berdiri dan mengumandangkan adzan. Sedangkan bagian mimbar masjid berukuran 2,40 x 2,80 m, dihias dengan ukiran motif sulur-suluran dan atap berbentuk kubah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar