Tradisi ini merupakan sebuah adat yang masih berlangsung dalam kehidupan masyarakat Nagari Surantih. Nagari Surantih merupakan sebuah daerah yang berada di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Salah satu tradisi yang masih dilaksanakan masyarakat di Surantih adalah sebuah tradisi yang mereka kenal sebagai tradisi parang pisang.
Pasangan Anak Sumbang |
Simuntu berpakain daun pisang kering |
Rombongan Bersama Simutu |
Ketika rombongan sampai di halaman kediaman keluarga ibu
si anak, maka kedua belah pihak melantunkan kata bersambut dan adat basa-basi
untuk menentukan pilihan anak yang akan diambil oleh pihak bakonya. Dalam tawar menawar itu terjadilah perselihan karena
masing-masing pihak tetap dengan pilihannya. Karena tidak terjadinya kata
sepakat, maka di bawah komando simuntu terjadilah parang pisang antara
kedua kubu. Perang ini dilakukan oleh kaum perempuan sedangkan kaum laki-laki
hanya boleh menyaksikan saja.
Setelah dilakukan parang
pisang beberapa saat, kemudian kedua belah pihak berunding lagi untuk
menentukan anak yang mana yang akan dibawa oleh “induak bakonya”. Tujuan dari tradisi ini adalah untuk memisahkan
bathin secara lahir si kembar agar kemudian hari tidak menimbulkan hal-hal yang
merugikan jiwa kedua anak tersebut dalam hukum adat dan syarak. Hal ini
didasarkan pada pandangan masyarakat bahwa anak yang lahir kembar sepasang (Sumbang) satu laki-laki dan satu
perempuan dianggap telah kawin secara bathin meskipun berasal dari satu darah
keturunan. Untuk menghindari terjadinya pelanggaran adat dan syarak di kemudian
hari oleh anak sumbang tersebut maka
diadakanlah parang pisang untuk memeranginya supaya bathin keduanya
lepas dan lupa akan perkawinan bathin
itu.
saya liat ini, terjadi juga di Ampalu Surantih, kelihatannya yang (pakai topi kaca mata hitam) gambar 1 itu, namanya roni, itu kalau tidak salah. tq telah mengangkat ceritanya. dinatajamal@yahoo.co.id
BalasHapusSaya dapat memahami komentar yang bapak jamal sampaikan. mungkin tanggapan saya ini masih ada kaitannya dengan tulisan Anak Naiak. Secara kewilayaham nagari surantih adalah sebuah wilayah nagari yang sangat luas. wilayah ini terdiri atas 13 kampung atau jorong, bila ditarik secara garis lurus dari pantai hingga ke kampung paling ujung (langgai) yang berbatasan langsung dengan wilayah Muaralabuh adalah sepanjang 35 km. Pantasnya wilayah ini menjadi sebuah kecamatan. Namun berkaitan dengan sejarah asal usul nagari. inilah wilayah adat Nagari Surantih sebelum dipecah menjadi desa pada akhir tahun 70an. setelah adanya otonomi daerah (kembali ke nagari), wilayah yang sudah dipecah-pecah menjadi 13 desa tersebut kembali disatukan dalam wilayah administrasi Nagari Surantih. terkait dengan dokumentasi diatas, saya rasa dugaan bapak benar. seingat saya, foto ini diambil pada saat acara pawai perayaan kemerdekaan yang berusaha menampilkan tradisi-tradisi dan budaya di nagari surantih. (lokasi pasar nagari surantih)
Hapus