Menurut penuturan Pak Nasir, Prasasti Karangberahi pertama kali ditemukan lokasinya tidak
jauh dari struktur bata kuno yang sekarang jadi lokasi pemakaman. Berdasarkan
cerita turun temurun di Dusun Batu Bersurat, dahulu Prasasti Karangberahi pertama kali ditemukan oleh cucu Temenggung Lakek (1727). Pada
masa itu Dusun Batu Bersurat disebut dengan nama Dusun Tanjung Agung. Anak
Temenggung Lakek yang bernama Jariah, membawa batu Prasasti Karangberahi ke
lokasi Mesjid Asyobirin yang berada dekat dengan aliran Batang Merangin.
Prasasti Karang Berahi
Pada
masa Belanda batu prasasti ini dibawa pindah ke Kota Bangko dan ditempatkan di
halaman kantor residen (saat ini sebagai Kantor Dinas Budpar Kab. Merangin). Pada masa penjajahan Jepang,
masyarakat di Karang Berahi meminta agar batu itu dikembalikan ke Desa Karang
Berahi. Permintaan ini dikabulkan oleh Jepang sehingga batu prasasti dibawa
kembali ke Karang Berahi melalui Batang Merangin. Batu prasasti kembali
ditempatkan di lingkungan Masjid Asobirin yang berada di tepian Batang
Merangin. Pada Tahun 1984 disebabkan oleh abrasi tanah ditepian Batang
Merangin, berkerja sama dengan ABRI, Masjid dan Batu Prasasti Karangberahi dipindah ke
lokasi baru yang lebih aman. Setelah sepuluh tahun berlalu, batu
prasasti kembali dipindahkan. Hal ini berawal dari peristiwa mimpi yang sama
dialami beberapa anak di Dusun Batu Bersurat. Dalam mimpi tersebut, seorang Ulya berpesan agar
batu prasasti yang berada dekat mesjid dipindah ke tempat lain. Jika hal ini
tidak dilaksanakan, maka masyarakat Dusun Batu Bersurat akan ditimpa
malapetaka. Berdasarkan pertimbangan tokoh masyarakat di Dusun Batu Bersurat,
maka Prasasti Karangberahi dipindah dari mesjid ke lokasi sekarang ini.
Lokasi Situs Karang Berahi
di Dusun Batu Bersurat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar